DISAKARIDA
& POLISAKARIDA
A.
DISAKARIDA
Disakarida
terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik,
ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi,
misalnya maltosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk melalui penyatuan dua
molekul glukosa. Juga dikenal sebagai gula malto. Maltosa merupakan bahan untuk
pembuatan bir. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu, merupakan disakarida
lain, yang terdiri atas sebuah molekul glukosa yang berikatan dengan sebuah
molekul galaktosa. Disakarida yang paling banyak di alam adalah sukrosa, yaitu
gula yang sehari – hari kita konsumsi. Kedua monomernya adalah glukosa dan
fruktosa. Tumbuhan organ nonfotosintetik lainnya dalam bentuk sukrosa.
Berikut
ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam:
1.
Laktosa
Laktosa adalah
jenis disakarida yang merupakan gabungan dari dua unit monosakrida yang berbeda
yaitu merupakan karbohidrat dari susu mamalia yang terdiri dari D-galaktosa dan
D-glukosa (gambar 2). Dalam disakarida ini, ikatan glikosidik antara C-1
anomerik dari β-D-galaktosa dan C-4 non-anomerik dari D-glukosa merupakan
β-(1,4).
Laktosa bersifat reduksi dengan struktur
cincin. Laktosa banyak ditemukan dalam susu yaitu sekitar 40 persennya sehingga
laktosa sering disebut dengan gula susu. Laktosa dapat difermentasi oleh
bakteri streptococcus laktis menjadi asam laktat. Selain itu
juga jika lakatosa ini dipanaskan sampai suhu 175oC akan berbentuk
laktokaramel.
Struktur Laktosa
2. Sukrosa
Sukrosa adalah disakarida yang dibentuk dari
unit monosakarida yang berbeda yaitu antara satu molekul glukosa dan satu
molekul fruktosa. Antara kedua unitmonosakarida tersebut diikat dengan ikatan
α-1, β-2 glikosida. Sukrosa tidak mempunyai sifat reduksi karena sukrosa
dibentuk dari gugus reduksi masing-masing unit monosakrida penyusunnya. Sukrosa
banyak ditemukan dalam tanaman. Sumber yang kaya sukrosa adalah tebu, bit, dan
wortel. Hasil samping pengekstrasi sukrosa baik dari tebu ataupun bit adalah
molase. Molase ini berwarna gelap, cairannya pekat (20 - 30 persen), dan dengan
proses kristalisasi tidak dapat diubah lebih lanjut menjadi sukrosa karena
adanya gula reduksi dan kotoran non gula.
Sukrosa (gula meja) terdapat dalam
tumbuh-tumbuhan, dimana mereka disintesis dari D-glukosa dan D-fruktosa (gambar
3). Suatu ikatan glikosidik anatara C-1 anomerik dari α-D-glukosa dan C-2
anomerik dari β-D- fruktosa menghubungkan kedua monosakarida melalui suatu
jembatan oksigen, menghasilkan suatu ikatan α-(1,2)
Struktur Sukrosa
3. Maltosa
Maltosa adalah disakarida yang dibentuk dari
dua unit monosakrida yang sama yaitu glukosa. Antar unit glukosa tersebut
diikat dengan ikatan α-1,4 glikosida.
Maltosa adalah gula reduksi dan larut dalam
air. Maltosa jarang ditemukan dalam bentuk bebas di alam. Maltosa hanya
ditemukan dari hasil degradasi pati oleh enzim atau hasil proses pengekstrasi sukrosa.
Pada proses pembentukan ber dari kecambah barley (sejenis biji-bijian), terjadi
proses degradasi pati menjadi maltosa oleh enzim amilase.
Maltosa (gambar dibawah) dan selobiosa (gambar
dibawah) merupakan dua disakarida yang tidak terdapat secara alamiah tetapi
secara komersial masing-masing merupakan produk degradasi dari zat tepung dan
selulosa.
Struktur Maltosa
2.
POLISAKARIDA
Polisakarida adalah
makromolekul, polimernya dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Beberapa
polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan yang nantinya
diperlukan sebagai dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel. Polisakarida
lain berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk struktur yang
melindungi sel atau keseluruhan organisme.
Dalam
setiap gram karbohidrat yang terpakai oleh jaringan akan menghasilkan 4,1
kalori. Karbohidrat dapat disimpan dalam tubuh, yaitu dalam hati, otot, dan
sebagian kecil dalam darah. Apabila dalam makanan kita kekurangan karbohidrat
maka darah akan bersifat asam atau acidosis.
Berikut
beberapa polisakarida terpenting:
1.Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding sel pelindung seperti batang, dahan, daun dari tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam air menghasilkan D-glukosa.
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding sel pelindung seperti batang, dahan, daun dari tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam air menghasilkan D-glukosa.
Dalam sistem pencernaan manusia terdapat enzim
yang dapat memecahkan ikatan α-glikosida, tetapi tidak terdapat enzim
untuk memecahkan ikatan β-glikosida yang terdapat dalam selulosa sehingga
manusia tidak dapat mencerna selulosa. Dalam sistem pencernaan hewan herbivora
terdapat beberapa bakteri yang memiliki enzim β-glikosida sehingga hewan
jenis ini dapat menghidrolisis selulosa. Contoh hewan yang memiliki bakteri
tersebut adalah rayap, sehingga dapat menjadikan kayu sebagai makanan utamanya.
Selulosa sering digunakan dalam pembuatan plastik. Selulosa nitrat digunakan
sebagai bahan peledak, campurannya dengan kamper menghasilkan lapisan film
(seluloid).
2.Pati/Amilum
Pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida. Merupakan polimer dari glukosa. Pati terdapat dalam umbi-umbian sebagai cadangan makanan pada tumbuhan. Jika dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Perbedaan terletak pada bentuk rantai dan jumlah monomernya.
Pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida. Merupakan polimer dari glukosa. Pati terdapat dalam umbi-umbian sebagai cadangan makanan pada tumbuhan. Jika dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Perbedaan terletak pada bentuk rantai dan jumlah monomernya.
Amilosa adalah polimer linier
dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu molekul
amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa
kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi
adanya pati.
Molekul
amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama
mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-α. Tiap molekul
glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6'-α.
Hidrolisis
lengkap pati akan menghasilkan D-glukosa. Hidrolisis dengan enzim tertentu akan
menghasilkan dextrin dan maltosa.
permasalahan :
1. apa saja yang mempengaruhi ikatan pada disakarida ?
2. mengapa maltosa jarang di temukan dalam bentuk bebas dialam ?
3. apa perbedaan amilosa dan amilopektin ?
4. apa fungsi dari disakarida ?
Saya akan menjawab pertanyaan nomor 3
BalasHapusAmilosa
1. Amilosa ini merupakan sekitar 20% dari pati
2. Amilosa merupakan polimer rantai lurus dari unit D-glukosa
3. Ikatan yang terlibat adalah ikatan α-1, 4 glikosidik
4. Amilosa dengan yodium menghasilkan noda biru
5. α dan β amilase dapat menghidrolisis amilosa
6. lebih mudah larut dalam air
7. Larut dalam air panas tapi tidak membentuk gel atau pasta pati
Amilopektin
1. Amilopektin merupakan sekitar 80% dari pati
2. Amilopektin adalah polimer bercabang rantai dari unit D-glukosa
3. Ikatan yang terlibat adalah ikatan α-1, 4 glikosidik dan ikatan α-1, 6 glikosidik pada titik-titik cabang
4. Amilopektin dengan yodium menghasilkan noda coklat kemerahan
5. α dan β amilase dapat menghidrolisis ikatan α-1, 4 glikosidik tetapi tidak bisa menghidrolisis ikatan α-1, 6 glikosidik pada titik-titik cabang amilopektin
6. Kurang larut dalam air
7. Larut dalam air panas dan membentuk gel atau pasta pati
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 4 yaitu apa fungsi dari disakarida ?
BalasHapusBerikut beberapa disakarida dan fungsinya.
1) Sukrosa
Disakarida komersial yang paling penting ialah sukrosa, atau gula tebu. Lebih dari 100 juta ton diproduksi setiap tahun di dunia. Sukrosa terdapat dalam semua tumbuhan fotosintetik, yang berfungsi sebagai sumber energi. Sukrosa diperoleh secara komersial dari batang tebu dan bit gula, yang kadarnya 14 sampai 20% dari cairan tumbuhan tersebut.
2) Laktosa
Laktosa merupakan gula utama dalam ASI dan susu sapi (4 sampai 8% laktosa)
3) Maltosa
Maltosa ialah disakarida yang diperoleh melalui hidrolisis parsial pati. Maltosa biasa disebut juga gula malt dan disintesis dari proses hidrolilis amilum. Matosa digunakan dalam produk minuman bir, wiski malt, dan makanan bayi.
Saya akan membantu menjawab permasalahan no 2
BalasHapusMaltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam karena maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati. Dalam proses berkecambah, pati yang terdapat dalam padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraikan menjadi unit-unit glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih yang sedang tumbuh.
baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan ke-1,
BalasHapuspada dasarnya ikatan pada disakarida disebut dengan Ikatan Glikosida (Glikosidik, dimana ikatan ini merupakan ikatan yang menghubungkan 2 monosakarida. Ikatan glikosidik dapat terbentuk antara suatu gugus hidroksil manapun pada komponen monosakarida. Jadi, meskipun kedua komponen gula sama (misalnya, glukosa), dapat terjadi kombinasi ikatan yang beragam baik secara lokasi (regiochemistry) dan ruang (stereokimia, seperti alfa- atau beta-) sehingga dihasilkan disakarida yang merupakan diastereoisomer dengan sifat-sifat kimia dan fisika yang berbeda. sehingga ikatan ini Tergantung dari komponen monosakarida pembentuknya. sekian :)