Monosakarida
1. Pengertian Monosakarida
Satuan karbohidrat yang paling sederhana dengan
rumus CnH2nOn dimana n = 3 – 8. Monosakarida sering disebut gula sederhana
(simple sugars) adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk
yang lebih sederhana lagi. Molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon
saja.
Monosakarida atau gula sederhana hanya terdiri
atas satu unit polihidroksialdehida atau keton atau hanya terdiri atas satu
molekul sakarida. Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal
yang tidak bercabang. Satu diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu
atom oksigen membentuk gugus karbonil, masing-masing atom karbon lainnya
berikatan dengan gugus hidroksil. Jika gugus karbonil berada pada ujung rantai
karbon, monosakarida tersebut adalah suatu aldosa, dan jika gugus karbonil berada
pada posisi lain, monosakarida tersebut adalah suatu ketosa.
2.
Macam-macam Monosakarida
Monosakarida
biasanya memiliki tiga sampai sembilan atom karbon, dan berdasarkan jumlah atom
karbon penyusunnya, monosakarida dibedakan alas triosa, tetrosa, pentosa,
heksosa, heptosa, oktosa, dan nonosa. Jadi, triosa adalah monosakarida yang mempunyai tiga atom
karbon. Monosakarida yang paling banyak ditemukan di alam adalah pentosa dan
heksosa. Meskipun demikian, triosa, beberapa tetrosa, dan beberapa heptosa juga
berperanan penting dalam metabolisme hewan, manusia, dan tanaman.
Sebagian besar
monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin
karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini
secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang
penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga
macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6
atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak
pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom
karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam
tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. monosakarida
yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D).
gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya
dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang kurang
penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom
karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa.
Berikut macam-macam
monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda :
1. Triosa ( C3) : Gliserosa,
Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
2. Tetrosa (C4) : threosa, Eritrosa,
xylulosa
3. Pentosa (C5) : Lyxosa, Xilosa,
Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
4. Hexosa (C6) : Galaktosa, Glukosa,
Mannosa, fruktosa
5. Heptosa (C7) : Sedoheptulosa
Monosakarida dapat
dikelompokan menjadi beberapa golongan berdasarkan jumlah atom C yang terdapat
di dalamnya.
1. Triosa
Triosa adalah
monosakarida yang mengandung 3 atom C. Triosa dibedakan menjadi (1) aldotriosa
(triosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya gliseraldehid; dan ketotriosa
(triosa yang mengandung gugus keton), misalnya dihidroksi keton. Triosa
merupakan pecahan dari heksosa, memainkan peran penting pada metabolisme otot,
dan dijumpai pada sel tumbuhan dan sel hewan.
2. Tetrosa
Tetrosa adalah
monosakarida yang mengandung 4 atom C. Tetrosa dibedakan menjadi (1)
aldotetrosa (tetrosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya D-eritrosa dan
D-treosa; dan ketotetrosa (tetrosa yang mengandung gugus keton), misalnya
D-eritrulosa.
3. Pentosa
Pentosa adalah
monosakarida yang mengandung 5 atom C. Pentosa dibedakan menjadi (1)
aldopentosa (pentosa yang mengandung gudus aldehid), misalnya ribosa,
deoksiribosa, arabinosa, lixosa, dan xilosa; dan
(2) ketopentosa (pentosa yang mengandung gugus
keton), misalnya xilulosa. Ribosa terdapat di alam terikat sebagai asam
ribonuklear (RNA) merupakan komponen setiap inti sel dan plasma sel.
Deoksirinosa terdapat di alam terikat sebagai asam deoksiribonukleat (DNA) dan
merupakan komponen setiap inti sel dan plasma sel. Arabinosa diperoleh dari
proses hidrolisis gom Arab (salah satu produk getah/resin yang dihasilkan dari
penyadapan getah pada batang tumbuhan legum/polong-polongan dengan nama ilmiah
Acacia senegal). Gon Arab banyak dipakai dalam industri makanan dan digunakan
sebagai campuran minuman untuk mengurangi tekanan permukaan (surface tension)
air dan stabilizer. Lixosa diperoleh dari proses hidrolisis terhadap jerami
atau kayu. Xilosa terdapat pada urine seseorang yang disebabkan oleh kelainan
pada metabolisme karbohidrat. Kelainan seseorang sedemikian itu disebut
pentosuria. Xilulosa terdapat pada buah ceri dan anggur.
4. Heksosa
Heksosa adalah
monosakarida yang mengandung 6 atom C. Heksosa dibedakan menjadi
(1) aldoheksosa (heksosa yang mengandung gudus
aldehid), misalnya glukosa, galaktosa, dan manosa; dan
(2) ketoheksosa (heksosa yang mengandung gugus
keton), misalnya fruktosa.
Glukosa adalah jenis monosakarida yang paling banyak terdapat di alam. Glukosa umumnya dijumpai dalam buah-buahan yang masak (terutama anggur dan kurma) dan madu lebah. Glukosa terdapat juga dalam darah manusia, sehingga sering disebut gula darah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam konsentrasi yang konstan, yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah akan naik jika kita makan makanan yang bersumber karbohidrat, tetapi setelah 2 jam jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula, karena oleh hormon insulin (yang dihasilkan kelenjar pankreas) glukosa diubah menjadi glikogen. Jika kadar glukosa darah lebih besar dari 130 mg/100 ml, maka orang tersebut diindikasikan menderita penyakit diabetes melitus (kencing manis). Galaktosa di alam selalu terikat dengan molekul lain (tidak pernah sebagai galaktosa bebas), dibutuhkan tubuh untuk mensintesis laktosa dalam kelenjar susu, dan Merupakan komponen penting pada glikolipida yang terdapat di dalam otak dan di selaput mielin syaraf. Manosa sebagian terdapat bebas di alam dan sebagaian lagi terikat pada tumbuhan dan pada organisme hewan terdapat sebagai bagian dari glikoproteida dan sebagai substansi golongan darah. Fruktosa merupakan gula yang paling manis (rasa manisnya kurang lebih dua kali rasa manis glukosa), bersama-sama dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu, dan dapat dibuat dengan menghidrolisis sakarosa (gula tebu) atau inulin.
Glukosa adalah jenis monosakarida yang paling banyak terdapat di alam. Glukosa umumnya dijumpai dalam buah-buahan yang masak (terutama anggur dan kurma) dan madu lebah. Glukosa terdapat juga dalam darah manusia, sehingga sering disebut gula darah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam konsentrasi yang konstan, yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah akan naik jika kita makan makanan yang bersumber karbohidrat, tetapi setelah 2 jam jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula, karena oleh hormon insulin (yang dihasilkan kelenjar pankreas) glukosa diubah menjadi glikogen. Jika kadar glukosa darah lebih besar dari 130 mg/100 ml, maka orang tersebut diindikasikan menderita penyakit diabetes melitus (kencing manis). Galaktosa di alam selalu terikat dengan molekul lain (tidak pernah sebagai galaktosa bebas), dibutuhkan tubuh untuk mensintesis laktosa dalam kelenjar susu, dan Merupakan komponen penting pada glikolipida yang terdapat di dalam otak dan di selaput mielin syaraf. Manosa sebagian terdapat bebas di alam dan sebagaian lagi terikat pada tumbuhan dan pada organisme hewan terdapat sebagai bagian dari glikoproteida dan sebagai substansi golongan darah. Fruktosa merupakan gula yang paling manis (rasa manisnya kurang lebih dua kali rasa manis glukosa), bersama-sama dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu, dan dapat dibuat dengan menghidrolisis sakarosa (gula tebu) atau inulin.
Aldosa dan ketosa
merupakan monosakarida (gula sederhana) yang dibedakan berdasarkan gugus yang
dimilikinya. Suatu monosakarida dikatakan aldosa apabila memiliki gugus
aldehida, dan dikatakan ketosa apabila memiliki gugus keton.
Aldehida dan keton
sama-sama terdiri atas ikatan rangkap C=O. Pada aldehida ikatan C=O memiliki
satu atom hidrogen yang terikat padanya, sedangkan keton ikatan C=O memiliki
dua gugus hidrokarbon (C-H-O) yang terikat padanya.
Ada juga beberapa macam
monosakarida yang penting diantaranya adalah glukosa, fruktosa, galaktosa dan
pentosa.
1. Glukosa
Glukosa adalah suatu
aldoheksose dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar
cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan
dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi
yang tetap yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah ini dapat
bertambah setelah kita makan makanan sumber karbohidrat namun kira-kira 2 jam
setelah itu, jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula. Pada orang
yang menderita diabetes mellitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih
besar dari 130 mg per 100 ml darah.
Dalam alam glukosa
dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan batuan sinar
matahari dan klorofil dalam daun. Proses ini disebut fotosintesis dan glukosa
yang terbentuk terus digunakan untuk pembentukan amilum atau selulosa. Amilum
terbentuk dari glukosa dengan jalan penggabungan molekul-molekul glukosa yang
membentuk rantai lurus maupun bercabang dengan melepaskan molekul air.
2. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu
ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan
karenanya disebut juga levulosa. Pada umumnya monosakarida dan disakarida
mempunyai rasa manis. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada glukosa,
juga lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan
dari glukosa dengan pereaksi Seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3
dihidroksi-benzena) dalam asam HCl. Dengan pereaksi ini mula-mula fruktosa
diubah menjadi hidroksimetilfurfural yang selanjutnya bereaksi dengan
resersinol membentuk senyawa yang berwarna merah. Pereaksi Seliwanoff ini khas
untuk menunjukkan adanya ketosa. Fruktosa berikatan dengan glukosa
membentuk sukrosa, yaitu gula yang biasa digunakan sehari-hari sebagai
pemanis, yang berasal dari tebu dan bit.
3. Galaktosa
Monosakarida ini jarang
terdapat bebas dalam alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk
laktosa yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang
manis daripada glukosa dan kurang larut dalam air. Galaktosa mempunyai sifat
memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan.
Pada proses oksidasi
oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam
musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang
dihasilkan oleh oksidasi glukosa. pembentukan asam musat ini dapat dijadikan
cara identifikasi galaktosa, karena kristal asam musat mudah dimurnikan dan
diketahui bentuk kristal maupun titik leburnya.
4. Pentosa
Beberapa pentosa yang
penting di antaranya ialah arabinosa, xilosa, ribosa dan 2-deoksiribosa.
Keempat pentosa ini adalah aldopentosa dan tidak terdapat dalam
kedaan bebas di alam. Arabinosa diperoleh dari gom arab dengan jalan
hidrolisis, sedangkan xilosa diperoleh dari proses hidrolisis terhadap jerami
atau kayu. Xilosa terdapat pada urine seseorang yang disebabkan oleh suatu
kelainan pada metabolisme karbohidrat. Kondisi seseorang sedemikian itu disebut
pentosuria. Ribosa dan deoksiribosa merupakan komponen dari molekul asam
nukleat dan dapat diperoleh dengan cara hidrolisis. Dari rumusnya tampak bahwa
deoksiribosa kekurangan satu atom oksigen dibanding dengan ribosa.
Penentuan stereokimia
Berdasarkan stereokimia,
monosakarida terbagi menjadi beberapa golongan.Stereokimia adalah studi
mengenai susunan spasial dari molekul. Salah satu bagian dari stereokimia
adalah stereoisomer. Stereoisomer mengandung pengertian:
1. memiliki kesamaan order dan jenis ikatan
2. memiliki perbedaan susunan spasial
3. memiliki perbedaan properti (sifat).
Struktur glukosa atau karbohidrat yang lain dapat
digambarkan dalam tiga bentuk stereokimia:
1. Proyeksi Fischer (rantai lurus/linier)
2. Struktur Haworth (siklik/cincin sederhana)
3. konformasi kursi
STEREOKIMIA
Stereokimia: studi mengenai
molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, yakni bagaimana atom-atom dalam
sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatif terhadap yang lain.
Stereoisomer: senyawa
berlainan yang mempunyai struktur sama, berbeda hanya dalam hal penataan
atom-atom dalam ruangan
Isomer
geometrik atau isomer cis-trans : stereoisomer yang berbeda
karena gugus-gugus berada pada satu sisi atau pada sisi-sisi yang berlawanan
terhadap letak ketegaran molekul
Konformasi
:
penataan atom atau gugus-gugus yang terikat oleh ikatan sigma dalam ruang
secara berlainan akibat rotasi atom/ gugus tersebut mengelilingi ikatan
tersebut.
Obyek apa saja yang tak dapat diimpitkan pada bayangan
cerminnya dikatakan kiral, sebaliknya obyek yang dapat diimpitkan pada
bayangan cerminnya disebut akiral.
•Sebuah molekul akiraldan molekul bayangan cerminnya
yang dapat diimpitkan adalah yang sama, tetapi sebuah molekul kiraltidak
dapat diimpitkan pada bayangannya cerminnya, merupakan dua senyawa berlainan
yang disebut enantiomer.
•Atom
karbon kiralatau atom karbon asimetrik: atom karbon yang mengikat
empat gugus yang berlainan.
Proyeksi
Fischer : rumus proyeksi untuk menunjukkan penataan ruang dari gugus-gugus
disekitar atom kiral.
permasalahan :
1. Mengapa Galaktosa mempunyai rasa kurang manis daripada glukosa dan kurang larut dalam air ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam Penentuan Stereokimia ?
3. Apa saja peran Glukosa dalam darah manusia?
4. Bagaimana cara membedaan glukosa dengan fruktosa ? jelaskan !
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam Penentuan Stereokimia ?
3. Apa saja peran Glukosa dalam darah manusia?
4. Bagaimana cara membedaan glukosa dengan fruktosa ? jelaskan !
baiklah saudara nadia saya akan membahas permaalahan anda nomor 3
BalasHapusSeperti yang telah diketahui bahwa insulin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan insulin ini memilki fungsi yaitu sebagai pengatur pemakaian glukosa dalam darah. pemakaian glukosa dalam tubuh ini dapat melalui berbagai cara antara lain yaitu dengan cara meningkatkan pemasukan zat glukosa dan zat kalium ke dalam sel-sel tubuh, atau bisa juga dengan cara membantu proses pembuat glikogen di dalam organ hati dan otot, memicu perubahan zat glukosa yang kemudian menjadi zat asam lemak serta zat trigliserida, atau bisa juga dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah protein buatan yang terjadi di dalam glukosa. Jadi, hal ini berarti bahwa hormone insulin memang berfungsi sebagai penyimpan energi dan bisa meningkatkan pemakaian glukosa di dalam tubuh.
Sedangkan zat lainnya yang mempengaruhi tingkat glukosa adalah glucagon. Sama halnya dengan hormone insulin, hormone glukagen ini juga dibuat di dalam kelenjar pancreas, yang memiliki fungsi sebagai peningkat jumlah buatan protein serta berguna untuk menstimulasi proses glikogenolosis atau proses perubahan dari glikogen menjadi cadangan glukosa di dalam tubuh. selain itu, glukagen juga bisa membantu membuang sisa hasil dari penggunaan insulin.
Selain kedua hormone di atas selanjutnya yang juga dihasilkan oleh kelenjar pancreas adalah hormone somatostatin. Fungsi dari hormom somatostatin ini adalah sebagai penghambat pertumbuhan dari hormone-hormone yang tidak baik terutama yang bisa menstimulasi thyroid dan bagian adneral tubuh. selain itu hormone somatostatin juga berfungsi sebagai penghambat proses sekresi dari hormone lainnya yaitu insulin dan glukaogon.
Aktivitas manusia yang berupa makan dan minum dapat menghasilkan kadar glukosa atau gula dalam darah. nah, kemudian peningkatan kadar glukosa ini akan memicu pertumbuhan kelenjar pankreas dalam memproduksi hormone insulin. Sedangkan fungsi dari hormone insulin ini adalah sebagai pengatur kadar gula yang ada di dalam darah. cara kerja dari hormone insulin ini adalah dengan cara memasukan glukosa ke dalam sel darah yang kemudian disimpan dan dibuat menjadi salah satu sumber energi dalam tubuh.
Nah, jika fungsi dari insulin ini terganggu maka bisa menyebabkan konsentrasi glukosa atau gula di dalam darah ini akan mengalami gangguan atau hilang kendali. Jika kadar glukosa atau gula di dalam darah tidak terkontrol maka bisa menyebabkan berbagai penyakit serius seperti penyakit diabetes mellitus.
Saya mencoba menjawab pertanyaan nomor 4.
BalasHapusTampaknya ada banyak kebingungan perbedaan antara glukosa dan fruktosa karena mereka memiliki formula yang sama: C6H12O6. Perbedaannya adalah bahwa Glukosa adalah gula aldo (aldehid) sedangkan Fruktosa adalah gula keto (keton) terlihat pada gugus keto di atom C ke-2 nya. Lihat perbedaan struktur nya.
Baik saya akan menjawab permasalahan anda yang pertama
BalasHapusHal tersebut dikarenakan galaktosa mengandung jenis dan jumlah atom yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen yang sama dengan beberapa jenis monosakarida lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
disini saya akan menjawab permasalahan no. 2
BalasHapusStruktur glukosa atau karbohidrat yang lain dapat digambarkan dalam tiga bentuk stereokimia :
Proyeksi Fischer (rantai lurus/linier)
Struktur Haworth (siklik/cincin sederhana)
konformasi kursi
Namun para kimiawan sering menggambarkan struktur monosakarida siklik menggunakan proyeksi Haworth bukan proyeksi Fischer.
Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
tidak dapat dihidrolisis ke bentuk yang lebih sederhana. berikut macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda :
triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
Monosakarida
~ Aldosa (mis: Glukosa) memiliki gugus aldehid pada salhsatu ujungnya.
~ Ketosa (mis: Fruktosa) biasanya memiliki gugus keto pada atom C2
Notasi D Vs L
Notasi D dan L dilakukan karena adanya atom C dengan konfigurasi asimetris seperti pada gliseraldehida.
Mengapa Triosa merupakan pecahan dari Heksosa dan mainkan peran penting pada metabolisme otot.?
Hapus